Serangan program jahat (malware) yang
datang melalui e-mail, drive-by download, link berbahaya hingga pop-up
yang menyesatkan meningkat tajam. Serangan ini banyak datang melalui
perangkat-perangkat USB.
Menurut Avast Software, sekitar
13,5 persen dari 700.000 serangan yang direkam oleh sistem Community IQ
Avast pada bulan Oktober berasal dari USB. Menurutnya, 60 persen dari
malware yang beredar saat ini dapat menyebar melalui USB.
Malware tersebut menyebar via USB
dengan memanfaatkan fitur Autorun Windows. Awalnya fitur ini disediakan
untuk memberikan user kemudahan. Namun pembuat virus kini semakin
banyak memanfaatkan celah/kelemahan pada fungsi Autorun ini untuk
menyebarkan virus. Melalui Autorun, virus akan menyebar dengan cepat
ketika sebuah perangkat ditancapkan ke komputer (PC).
Ketika sebuah perangkat USB
sudah terinfeksi dengan worm/virus tertentu lalu dihubungkan ke PC,
sebuah file executable (exe) akan aktif dan men-download malware ke
dalam PC. Malware ini kemudian akan menginfeksi sistem operasi dan
dapat mereplikasi dirinya sendiri setiap kali komputer di-restart.
Dan tidak mengejutkan lagi,
bahwa perangkat yang paling umum dimanfaatkan pembuat virus untuk
menyebarkan malware adalah USB flash drive. Selain harganya yang murah
dan bisa didapat di mana-mana, USB drive adalah mimpi buruk bagi admin
dari sisi keamanan.
Parahnya lagi, seiring semakin
besarnya kapasitas USB yang muncul di pasaran, user semakin ?malas?
memindai (scan) USB tersebut dengan software keamanan. Hanya sedikit
pengguna komputer yang memindai hard drive 1TB sampai selesai setelah
men-download file atau film misalnya.
Selain USB flash disk dan
removable drive, semua perangkat penyimpanan berbasis USB, termasuk
kamera digital, ponsel, mp3 player, dan bahkan PSP juga perlu
di-scanning.
Untuk melindungi PC dari infeksi malware via USB, coba terapkan beberapa tips berikut ini :
- Jangan menyalakan PC jika perangkat USB masih tertancap di komputer. Menghidupkan PC dengan perangkat USB masih terpasang di komputer dapat mengakibatkan malware di-load ke dalam PC Anda sebelum program antivirus aktif.
- Scan terlebih dahulu. Pastikan bahwa Anda telah mengaktifkan fitur auto-scan pada aplikasi antivirus Anda.
- Matikan fitur AutoPlay.
Courtesy Of PC Magazine
Post a Comment